Senin, 13 Juni 2011

Kartini itu gila!

Kartini itu gila

Pikirannya liar

Menembus berbagai generasi

Melanglang waktu

Kartini itu gila

Dipenjara dia di bawah

Kungkungan Kodrat

Tapi ilmu tak bisa bersembunyi darinya

Kartini gila

Dipaksa dia menikah

Ditipu idealismenya

Tapi tak satupun dia lacurkan idenya

Nafsu Kartini hanya satu

Melihat dunia

Cintanya tak terbagi

Untuk ilmu sejati

Pantaslah ia berkata 'Habis Gelap Terbitlah Terang'

Jumat, 03 Juni 2011

eligible husband

#iseng

Berikut ini adalah daftar laki-laki impian saya dari SD hingga sekarang,,check it out

1. Kotaro Minami (Satria Baja Hitam)

2. Tommy (Ranger Hijau)

3. Inuyasha

4. Pegasus Seiya (Saint Seiya)

5. Anthony Kiedes

6. Valentino Rossi

7. Kevin Sorbo (Hercules)

8. Lorenzo Lamas (renegade)

9. Johnny Depp

10. Kamu ;) ??

Saya, kopi hitam dan laki-laki

Saya suka kopi hitam. Bukan pecandu hanya sebatas penikmat. Hubungan saya dengan kopi hitam seperti cinta sejati, sejatinya tak pernah saling menyakiti. Hanya terkadang saya kurang menjerangnya dengan air panas hingga ia marah dan memberi saya ampas mengambang. Sisanya, sepanjang hubungan kami, ia tak pernah mengeluh soal saya tak menghabiskannya. (Hahaha)

Sangat baiknya hubungan kami, sampai-sampai kopi hitam cukup membantu saya membaca karakter laki-laki yang mendekati saya.

Berikut adalah beberapa analisa si kopi hitam dalam membaca laki-laki untuk saya.

(Untuk menyamarkan identitas mari kita samarkan namanya hihi)

Case 1

Saya: "saya suka minum kopi hitam lho!"

Cowok A: "hahaha,,,"

Saya: "???"

(Kopi: ini tipe laki-laki cari aman, pura-pura open minded padahal konservatif)

Case 2

Saya: "saya pesan kopi hitam ya"

Cowok B: "kamu minum kopi hitam? Jangan banyak-banyak ga baik untuk kesehatan"

(Kopi: tipe penyayang, konservatif, kaku abis, demanding, depending)

Case 3

Saya: "Ngopi yuk!"

Cowok C: "aduh saya penikmat teh, ga bisa minum kopi"

(Kopi: Jujur, cari aman, takut melukai, sayang keluarga, hangat dan rumahan)

Case 4

Saya: "saya suka kopi hitam"

Cowok D: "wah, kamu harus coba kopi Aceh"

Saya: (terpikir, nah ini dia!!)

Cowok D: "Hanya penikmat kopi sejati yang tahu filsafat kopi, kamu tahu ga?"

(Kopi: bukan orangnya!! Ini tipe idealis yang membahayakan idealisme orang lain, puitis aneh, filsof, risk taker, adventurer, dan melankolis)

Case 5

Saya: "kopi di sini enak ya?

Cowok E: "tetap enakan Moccacino"

(Kopi: tipe laki-laki instant, melankolis, pemilih, rumahan, ga mau susah, dan menyedihkan)

Case 6

Saya: "saya minum kopi hitam"

Cowok F: "sama.."

(Kopi: ok!)

Begitulah cerita saya dan kopi hitam. Ini hanya pemikiran antara saya dan si kopi, tak usahlah dianggap serius,,walaupun kami serius. Tapi sejauh ini kami belum menemukan seseorang yang mampu menimbulkan efek 'coffee nervous'. Seseorang yang mampu membuat rasa kopi menjadi dahsyat hingga sampai ampas :)

2 x 1 = 2 tapi tak boleh ditambah 1

Dalam hubungan percintaan komitmen untuk setia itu bak cobaan terberat. Namun, bukan hal sulit juga jika kita peduli, sayang dan niat terhadap pasangan kita.

Masalahnya, ada beberapa orang di luar sana yang memilih berselingkuh di balik pasangan resminya untuk alasan 'cinta' (du ilehh)

Alasan membohongi orang terdekat karena 'cinta' bukan alasan yang tepat dari segi manapun, apapun dan kapanpun. Tapi, sekali ini, apa kita bisa menolak perasaan yang datang dengan nama 'cinta', 'love', 'amor', 'tresno' atau apapun itu sekalipun dalam bahasa Swahili.

Kalau sudah begini, manusia mahluk paling sempurna di muka bumipun tak ada daya mengelak.

Saat, kita berkomitmen menjalin hubungan dengan seseorang kita tak akan pernah tahu apakah selamanya perasaan yang kita rasakan dengan pasangan akan tetap sama kadarnya dari awal hingga akhir. Bahkan kita tidak tahu apa akan ada cinta yang lain yang mampu membuat kita berpaling 180 derajat.

Kalau sudah begini, apa Anda mampu memilih untuk setia atau untuk cinta baru.

Dua minggu yang lalu, saya membaca sebuah tulisan jurnal online, yang meneliti tentang kadar cinta. Sang peneliti yang saya lupa namanya menegaskan bahwa cinta di antara kedua pasangan hanya bertahan dalam 4 tahun.

Bodoh jika saya percaya. Tapi saya percaya karena memang cinta yang membara dengan nafsu meledak-ledak habis setelah 4 tahun tapi yang dilupakan orang yang memposting penelitian ini adalah setelah empat tahun itu, tahun-tahun mendatang, contoh 10 tahun ke depan cinta membara itu berubah jadi cinta yang tulus, lalu 10 tahun ke depannya lagi menjadi cinta yang saling membutuhkan hingga 10 tahun ke depan lahirlah cinta sejati yang baru akan memulai perjalanannya.

Sayangnya, ini terjadi hanya di antara segelintir pasangan. Ketika ada cinta baru yang lebih mengoda saat cinta lama baranya padam pastilah jiwa-jiwa kekasih yang resah akan berpaling. Masih manusiawi. Namun, tidak manusiawi jika cinta baru menyakiti cinta lama bahkan membohongi habis-habisan.

Kalau begini bagaimana menghindar. Mari ingat-ingat pepatah lama, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum berkomitmen untuk berhubungan yakinkanlah bahwa orang yang Anda gandeng ini adalah orang yang tulus, lalu niatkanlah membahagiakan orang tulus ini adalah kemampuan saya, kemudian katakanlah pada diri Anda saya dan dia dikalikan 'cinta' sama dengan 2 tak boleh ditambah 1 (cinta pada yang lain). Maka secara matematika perkara ini tak akan sulit sekali.

Kalau masih salah rumus juga balik jadi anak SD aja lagi. ;)