Jumat, 03 Juni 2011

2 x 1 = 2 tapi tak boleh ditambah 1

Dalam hubungan percintaan komitmen untuk setia itu bak cobaan terberat. Namun, bukan hal sulit juga jika kita peduli, sayang dan niat terhadap pasangan kita.

Masalahnya, ada beberapa orang di luar sana yang memilih berselingkuh di balik pasangan resminya untuk alasan 'cinta' (du ilehh)

Alasan membohongi orang terdekat karena 'cinta' bukan alasan yang tepat dari segi manapun, apapun dan kapanpun. Tapi, sekali ini, apa kita bisa menolak perasaan yang datang dengan nama 'cinta', 'love', 'amor', 'tresno' atau apapun itu sekalipun dalam bahasa Swahili.

Kalau sudah begini, manusia mahluk paling sempurna di muka bumipun tak ada daya mengelak.

Saat, kita berkomitmen menjalin hubungan dengan seseorang kita tak akan pernah tahu apakah selamanya perasaan yang kita rasakan dengan pasangan akan tetap sama kadarnya dari awal hingga akhir. Bahkan kita tidak tahu apa akan ada cinta yang lain yang mampu membuat kita berpaling 180 derajat.

Kalau sudah begini, apa Anda mampu memilih untuk setia atau untuk cinta baru.

Dua minggu yang lalu, saya membaca sebuah tulisan jurnal online, yang meneliti tentang kadar cinta. Sang peneliti yang saya lupa namanya menegaskan bahwa cinta di antara kedua pasangan hanya bertahan dalam 4 tahun.

Bodoh jika saya percaya. Tapi saya percaya karena memang cinta yang membara dengan nafsu meledak-ledak habis setelah 4 tahun tapi yang dilupakan orang yang memposting penelitian ini adalah setelah empat tahun itu, tahun-tahun mendatang, contoh 10 tahun ke depan cinta membara itu berubah jadi cinta yang tulus, lalu 10 tahun ke depannya lagi menjadi cinta yang saling membutuhkan hingga 10 tahun ke depan lahirlah cinta sejati yang baru akan memulai perjalanannya.

Sayangnya, ini terjadi hanya di antara segelintir pasangan. Ketika ada cinta baru yang lebih mengoda saat cinta lama baranya padam pastilah jiwa-jiwa kekasih yang resah akan berpaling. Masih manusiawi. Namun, tidak manusiawi jika cinta baru menyakiti cinta lama bahkan membohongi habis-habisan.

Kalau begini bagaimana menghindar. Mari ingat-ingat pepatah lama, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum berkomitmen untuk berhubungan yakinkanlah bahwa orang yang Anda gandeng ini adalah orang yang tulus, lalu niatkanlah membahagiakan orang tulus ini adalah kemampuan saya, kemudian katakanlah pada diri Anda saya dan dia dikalikan 'cinta' sama dengan 2 tak boleh ditambah 1 (cinta pada yang lain). Maka secara matematika perkara ini tak akan sulit sekali.

Kalau masih salah rumus juga balik jadi anak SD aja lagi. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar