Kamis, 04 Maret 2010

malu saya

Saya adalah manusia yang apatis dan egosentris..saya benar-benar manusiawi dalam hal ini
tentunya..terkadang sering kali membicarakan kekurangan orang lain, mencela tanpa sadar, mengatai tanpa batas, menghina karya Tuhan demi kepuasan pribadi demi menyanjung diri sendiri bahwa saya jauh lebih baik..padahal nyatanya saya mungkin tidak saya tidak seujung jari pun lebih baik dari mereka…

Sampai suatu hari..saya ingin menjatuhkan muka saya, lebih-lebih air mata saya saat saya menunggu seorang teman di shelter Transjakarta, Matraman..pagi itu saya memang kurang tidur, saya tidak focus karena saya takut dihipnotis maka saya memasang headset dan mendengarkan Mp3 dari ponsel saya sambil berjuang melawan kantuk yang mendera..saya benar-benar tidak peduli akan sekitar saya..saya seakan tenggelam bersama Lady Gaga, The Script, The Ting Tings, Paramore, Secondhand Serenade, Katy Perry dan Lifehouse..alih-alih saya hampir saja bernyanyi bersama mereka melagukan kebosanan menunggu.. saya mengerjapkan mata berkali-kali, mengecap lidah, mengoyangkan kaki..di samping saya wanita cantik, putih, berwajah oriental..menariklah..dala
m hati saya sempat mencela bagaimana cara ia menggariskan eyeliner pada kelopak matanya..terlalu tebal, mungkin agar matanya terlihat berkelopak [masalah bagi kebanyakan wanita bermata sipit]..tapi usahanya adalah celaan bagi saya..demi Tuhan saya hanya manusia [hahaha]..di sebelah kiri saya Ayah beranak..sang ayah membiarkan si anak perempuannya duduk dan ia berdiri di sampingnya..tidak ada yang menarik sang ayah anak menunggu di pintu penurunan penumpang yang juga dipakai sebagai pintu khusus bagi lansia, ibu hamil, dan orang cacat…saya mulai sadar, puluhan pasang mata penumpang yang mengantri tidak harap-harap cemas melihat ke arah datangnya bis..

Mereka melihat ke arah saya dengan tatapan aneh seolah-olah saya makhluk Mars yang berkepala besar datang langsung dari planet saya untuk mencoba naik bus Transjakarta I was alienated by them..saya menghela napas mencoba menganalisa tatapan mereka..ternyata tatapan ini adalah tatapan penasaran bercampur heran, kasihan, jijik dan kelegaan bahwa mereka terlahir sempurna..rasa kantuk saya sirna tak berbekas, suara vokalis Paramore ‘Haylie’ yang kuat terdengar seperti bisikan..saya tidak merasa sedang memakai celana jeans robek-robek yang tempo hari mengundang tatapan sinis dari penumpang bis Transjakarta koridor 6 [Ragunan-Kuningan-Dukuh Atas] yang rata-rata adalah pekerja kantoran..tidak ada baju warna neonlight..saya merasa cantik..rambut saya dibuat ikal, I was matchy-matchy-bag-and-shoes girl, saya tidak dandan mencolok..hanya memakai bedak bayi dan my lucky lipstick Maybelline Buff 813..saya melakukan check n recheck, saya mengeluarkan kaca..lipstick saya tidak keluar dari garis bibir, tidak ada cabe menempel di gigi atau bracket saya..lama saya tersadar bahwa tatapan itu bukan diarahkan pada saya , namun melainkan untuk anak perempuan di samping saya..saya memalingkan muka ke arah anak kecil itu..saya terkejut bukan main..kaki saya lemas, jantung saya seperti ditonjok..saat itu juga saya merasa kecil, saya ingin memaki para penumpang yang tak henti menatapnya..saya ingin membubarkan antrian panjang itu..

Anak perempuan itu kurus, berambut pendek mengenakan jaket jeans dan celana pink yang terlihat kedodoran..ia diam seperti patung menatap antrian penumpang di depannya..hidungnya bukan seperti hidung kita yang normal..tidak pesek, tidak mancung..seakan hidungnya menyatu dengan pipinya yang terlihat bengkak..matanya menonjol sebesar bola pimpong..ayahnya dengan sabar berkata “sabar yah nanti kita naik bis yang berikutnya”...memang mereka harus menunggu lama karena di jam padat seperti ini sulit untuk mencari bis Transjakarta yang penumpangnya tidak berjejalan..

Malu luar biasa melanda saya..saya merasa rendah..anak perempuan ini lebih indah dari saya..ia manusia yang lebih manusia dari saya, mereka bahkan kalian..ia lebih sabar menunggu..ketimbang saya yang resah..ia diam, gerakannya tidak lebih dari 3 kali...ia khusyuk dengan diamnya..saya mencoba mencari permen yang biasa saya jejalkan ke dalam saku tas saya..permen lollipop…kemana perginya lollipop..saya ingin memberikan permen lollipop pada anak perempuan itu..tapi permennya tidak ada…saya menunduk malu..tak lama berselang teman saya datang..ia duduk di antara saya dengan anak perempuan itu..saya mengatakan untuk tidak beranjak dulu pada teman saya, karena saya masih ingin melihatnya pergi..saya ingin melihat punggungnya menjauh..saya ingin berdoa semoga Tuhan memberinya apa yang terbaik dan menempatkannya dalam lindungan-Nya..ayah beranak itu pergi, saya dan teman saya juga berlalu meninggalkan Matraman 1..saya belajar banyak hari itu..pelajaran yang tidak saya dapatkan dari pendidikan formal apapun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar